KASUS COVID NAIK, RI BAKAL BATASI PERJALANAN KE SINGAPURA
ZULVIKARSYAH
Minggu, 26 Mei 2024 - 17:41 WIB
KASUS COVID NAIK, RI BAKAL BATASI PERJALANAN KE SINGAPURA
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril buka suara soal lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di Singapura. Seperti yang dikabarkan sebelumnya terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Singapura akibat adanya varian KP.1 dan KP.2.
Terkait kondisi yang terjadi di Singapura, Syahril mengatakan belum ada urgensi untuk melakukan pembatasan perjalanan baik dari dan menuju Singapura.
"Menurut informasi yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan Singapura, berdasarkan penilaian risiko yang ada saat ini, belum ada urgensi untuk melakukan pembatasan perjalanan dari atau ke Singapura," kata Syahril dari edaran yang diterima detikcom, Minggu (26/5/2024).
"Situasi transmisi COVID-19 masih terkendali. Jadi, sekarang ini belum memerlukan pembatasan mobilitas dan aktivitas masyarakat meskipun ada lonjakan kasus," sambungnya.
Untuk menjaga keamanan, Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) pun terus melakukan skrining untuk pelaku perjalanan. Pemeriksaan meliputi kegiatan surveilans Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI) di pintu masuk Indonesia.
Syahril mengingatkan walaupun situasi sudah jauh terkendali, bukan berarti COVID-19 telah hilang. Masih ada terus kemungkinan munculnya varian atau subvarian baru yang berpotensi menyebabkan peningkatan kasus.
Masyarakat diimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan seperti cuci tangan dan menggunakan masker apabila sedang sakit dan harus beraktivitas di kerumunan. Ia juga meminta masyarakat, khususnya kelompok berisiko untuk melengkapi vaksinasi COVID-19.
Terkait kondisi yang terjadi di Singapura, Syahril mengatakan belum ada urgensi untuk melakukan pembatasan perjalanan baik dari dan menuju Singapura.
"Menurut informasi yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan Singapura, berdasarkan penilaian risiko yang ada saat ini, belum ada urgensi untuk melakukan pembatasan perjalanan dari atau ke Singapura," kata Syahril dari edaran yang diterima detikcom, Minggu (26/5/2024).
"Situasi transmisi COVID-19 masih terkendali. Jadi, sekarang ini belum memerlukan pembatasan mobilitas dan aktivitas masyarakat meskipun ada lonjakan kasus," sambungnya.
Untuk menjaga keamanan, Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) pun terus melakukan skrining untuk pelaku perjalanan. Pemeriksaan meliputi kegiatan surveilans Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI) di pintu masuk Indonesia.
Syahril mengingatkan walaupun situasi sudah jauh terkendali, bukan berarti COVID-19 telah hilang. Masih ada terus kemungkinan munculnya varian atau subvarian baru yang berpotensi menyebabkan peningkatan kasus.
Masyarakat diimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan seperti cuci tangan dan menggunakan masker apabila sedang sakit dan harus beraktivitas di kerumunan. Ia juga meminta masyarakat, khususnya kelompok berisiko untuk melengkapi vaksinasi COVID-19.