Dapat subsidi, rumah murah Jokowi dilelang bank
RUMAH MURAH JOKOWI DI LELANG BANK
ZULVIKARSYAH
Kamis, 02 Mei 2024 15:16

source : detik.finance
Jakarta - Rumah murah program Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Villa Kencana Cikarang, Kabupaten Bekasi, banyak yang berakhir kosong tanpa penghuni. Alhasil banyak rumah bersubsidi itu yang kini malah tak terawat dan berada dalam kondisi terbengkalai.
rumah-rumah kosong tak berpenghuni ini ada di hampir setiap blok komplek perumahan. Bahkan di salah satu blok, terlihat ada lebih banyak rumah yang kosong daripada yang berpenghuni.
Saat melihat lebih dekat rumah-rumah tak berpenghuni ini, terdapat stiker berwarna dasar biru dan putih di atas pintu-pintu rumah. Dalam stiker itu terdapat tulisan "KPR Bersubsidi Pemerintah Republik Indonesia" lengkap dengan blok dan nomor rumah, logo Kementerian PUPR, serta logo bank BUMN yang ditunjuk sebagai pemberi kredit rumah.
Kondisi ini menunjukkan bagaimana rumah-rumah murah tersebut memang dibangun pemerintahan Jokowi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Karena hal ini juga rumah di kawasan itu dibangun seragam dengan tipe 25/60.
Meski rumah di kawasan itu dijual murah karena mendapat subsidi dari pemerintah, namun pada kenyataannya banyak rumah berakhir kosong. Sebagian di antaranya bahkan sedang dalam proses lelang.
Hal ini terlihat dari banyaknya rumah kosong yang pada bagian tembok depan atau pintu bangunan terdapat tulisan sedang dilelang bank.
Ada juga di antara rumah-rumah itu yang pada bagian jendelanya ditempeli selembar pengumuman sedang dalam proses lelang. Sementara yang lain ditempeli spanduk dengan tulisan "Dijual Over Kredit" beserta nomor yang bisa dihubungi.
Sebagai informasi, dalam catatan detikcom disebutkan rumah murah Jokowi di Villa Kencana Cikarang tersebut sudah dibangun pemerintah sejak 2016 lalu. Tidak lama setelahnya, pada 2017 area perumahan subsidi ini sudah jadi dan diresmikan langsung oleh Jokowi.
Di lokasi ini, ada 8.749 unit rumah tapak yang dibangun di atas lahan seluas 105 ha. Rumah yang dibangun bagi MBR ini memiliki tipe 25/60 dengan harga per unit mulai dari Rp 112 juta hingga Rp 141 juta.
Pada awal program rumah murah dirilis, kalangan MBR bisa memiliki rumah tapak dengan uang muka (down payment/DP) sekitar Rp 1,12 juta dan cicilan sekitar Rp 750-900 ribu per bulan. Untuk akses KPR, masyarakat cukup mengeluarkan DP sebesar 1% dan bunga cicilan 5% fixed hingga 20 tahun.
Namun pada akhirnya rumah-rumah di kawasan itu saat ini malah banyak yang tak dihuni siapapun karena berbagai alasan. Hal inilah yang membuat rumah-rumah ini jadi terbengkalai hingga ditumbuhi semak belukar.
rumah-rumah kosong tak berpenghuni ini ada di hampir setiap blok komplek perumahan. Bahkan di salah satu blok, terlihat ada lebih banyak rumah yang kosong daripada yang berpenghuni.
Saat melihat lebih dekat rumah-rumah tak berpenghuni ini, terdapat stiker berwarna dasar biru dan putih di atas pintu-pintu rumah. Dalam stiker itu terdapat tulisan "KPR Bersubsidi Pemerintah Republik Indonesia" lengkap dengan blok dan nomor rumah, logo Kementerian PUPR, serta logo bank BUMN yang ditunjuk sebagai pemberi kredit rumah.
Kondisi ini menunjukkan bagaimana rumah-rumah murah tersebut memang dibangun pemerintahan Jokowi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Karena hal ini juga rumah di kawasan itu dibangun seragam dengan tipe 25/60.
Meski rumah di kawasan itu dijual murah karena mendapat subsidi dari pemerintah, namun pada kenyataannya banyak rumah berakhir kosong. Sebagian di antaranya bahkan sedang dalam proses lelang.
Hal ini terlihat dari banyaknya rumah kosong yang pada bagian tembok depan atau pintu bangunan terdapat tulisan sedang dilelang bank.
Ada juga di antara rumah-rumah itu yang pada bagian jendelanya ditempeli selembar pengumuman sedang dalam proses lelang. Sementara yang lain ditempeli spanduk dengan tulisan "Dijual Over Kredit" beserta nomor yang bisa dihubungi.
Sebagai informasi, dalam catatan detikcom disebutkan rumah murah Jokowi di Villa Kencana Cikarang tersebut sudah dibangun pemerintah sejak 2016 lalu. Tidak lama setelahnya, pada 2017 area perumahan subsidi ini sudah jadi dan diresmikan langsung oleh Jokowi.
Di lokasi ini, ada 8.749 unit rumah tapak yang dibangun di atas lahan seluas 105 ha. Rumah yang dibangun bagi MBR ini memiliki tipe 25/60 dengan harga per unit mulai dari Rp 112 juta hingga Rp 141 juta.
Pada awal program rumah murah dirilis, kalangan MBR bisa memiliki rumah tapak dengan uang muka (down payment/DP) sekitar Rp 1,12 juta dan cicilan sekitar Rp 750-900 ribu per bulan. Untuk akses KPR, masyarakat cukup mengeluarkan DP sebesar 1% dan bunga cicilan 5% fixed hingga 20 tahun.
Namun pada akhirnya rumah-rumah di kawasan itu saat ini malah banyak yang tak dihuni siapapun karena berbagai alasan. Hal inilah yang membuat rumah-rumah ini jadi terbengkalai hingga ditumbuhi semak belukar.
Berita Terkait

Bisnis
BELI SEPATU 10 JUTA, DENDANYA 31 JUTA? RUGI DONG
viral di media sosial sebuah video berisikan keluhan seorang pengguna Tik Tok usai dikenakan bea masuk Rp 31 juta untuk pembelian sepatu olahraga impor seharga Rp 10 jutaan.
Rabu, 24 Apr 2024 15:30

Bisnis
RUPIAH TERJUN BEBAS : RP.16.236/DOLAR AS, CETAK REKOR SEJAK MARET 2020
Nilai tukar rupiah makin terperosok. Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (17/4) pukul 12:00 WIB, rupiah anjlok ke Rp 16.236 per dolar AS, melemah 60,50 poin (0,37 persen). Angka ini terus bergerak.
Rabu, 17 Apr 2024 20:40
Berita Terbaru
Comments